Pendahuluan
Trading dengan chart Renko sering dianggap “anti-noise” karena memfilter pergerakan kecil yang tidak relevan. Alih-alih membentuk candlestick per periode waktu, Renko membangun “batu bata” (brick) hanya ketika harga bergerak sejauh ukuran brick tertentu. Hasilnya, tren terlihat jauh lebih bersih, sehingga keputusan entry dan exit menjadi lebih jelas, terutama saat dipadukan dengan level Support/Resistance (S/R) yang presisi dan indikator Momentum sebagai konfirmasi.
Artikel ini menyajikan strategi komplit: Renko Momentum + Support/Resistance Level untuk mendapatkan entry ideal—bukan sembarang entry, tetapi entry dengan probabilitas tinggi, risk yang terukur, serta manajemen posisi yang disiplin. Kita akan membahas fondasi Renko, cara menentukan ukuran brick, menggaris S/R efektif, membaca indikator Momentum, menyusun rule eksekusi, contoh skenario XAUUSD/forex utama, serta checklist dan FAQ singkat.
Fokus utama:
-
Meminimalkan noise → meningkatkan kejelasan tren.
-
Entry one shot, one kill pada area S/R kunci.
-
Konfirmasi Momentum agar tidak counter-trend.
-
Risk management ketat (RR ≥ 1:2) dan rencana exit bertahap.
Mengenal Chart Renko dan Keunggulannya
Renko berasal dari kata Jepang renga (batu bata). Karakteristik utama:
-
Berbasis pergerakan harga, bukan waktu.
-
Brick naik terbentuk ketika harga naik sebesar ukuran brick.
-
Brick turun terbentuk ketika harga turun sebesar ukuran brick.
-
Tidak ada wick; fokus hanya pada arah dan jarak gerak.
Keunggulan Renko untuk strategi ini:
-
Saring noise—trader tidak terjebak micro-chop.
-
Trend clarity—gelombang naik/turun tampak jelas.
-
Support/Resistance lebih “bersih”—level uji-ulang (retest) terlihat tegas.
-
Psikologi lebih tenang—lebih mudah patuh pada rencana karena visual tidak “berisik”.
Kapan Renko kurang ideal?
-
Saat pasar benar-benar dead flat dan volatilitas sangat rendah; brick terbentuk lambat.
-
Menentukan ukuran brick yang terlalu besar/kecil bisa mengacaukan timing.
Menentukan Ukuran Brick Renko yang Tepat
Penentuan brick size sangat krusial. Prinsip umum:
-
Gunakan ATR (Average True Range) sebagai acuan dinamis.
-
Contoh praktis: Brick = 0,5 × ATR(14) pada timeframe rujukan (misal H1/D1 untuk XAUUSD, H1/H4 untuk major pairs).
-
Alternatif konservatif: Brick = 1 × ATR(14) jika ingin lebih selektif.
Panduan cepat per instrumen (acuan umum, silakan sesuaikan broker & volatilitas):
-
XAUUSD (Gold): mulai dari 2.5–5.0 poin (bukan pips), uji di akun demo.
-
EURUSD/GBPUSD: 8–15 pips.
-
XAU swing (H4/D1): cenderung butuh brick lebih besar agar tren rapi.
Tips uji brick size:
-
Pakai Walk-Forward sederhana: backtest 3–6 bulan terakhir, cek winrate, RR, dan time-in-trade.
-
Pilih ukuran brick yang membuat S/R terlihat jelas dan Momentum tidak terlalu lag.
Membangun Support/Resistance Level yang “Bekerja”
Banyak trader menggambar terlalu banyak garis. Untuk strategi ini, jaga kesederhanaan:
-
Marking Level Kuat: pilih level yang diuji ≥2–3 kali oleh harga Renko (top/bottom cluster).
-
Supply/Demand Mikro: area blok kecil tempat reversal Renko sering muncul.
-
Multi-Timeframe: ambil level besar dari Renko “rujukan” (mis. brick H1/H4), lalu eksekusi di Renko eksekusi (brick lebih kecil).
-
Konfluensi: perhatikan jika level berdekatan dengan angka psikologis (mis. 1900 di XAUUSD) atau high/low harian.
Checklist S/R:
-
Semakin sering diuji dan bertahan, semakin valid.
-
Hindari menambah garis baru jika tidak perlu.
-
Uji flip: resistance menjadi support (RBS) atau support menjadi resistance (SBR) setelah break.
Indikator Momentum sebagai Filter Arah
Gunakan Momentum (14) atau alternatif Rate of Change (ROC). Tujuannya bukan mencari overbought/oversold, melainkan konfirmasi arah:
-
Bias Bullish: garis Momentum di atas garis tengah (100 untuk Momentum / 0 untuk ROC) dan cenderung menanjak.
-
Bias Bearish: garis Momentum di bawah garis tengah dan menurun.
-
Hindari entry ketika Momentum flat menempel di garis tengah—ini menandakan pasar ragu.
Tips praktis filter:
-
Tambahkan Smoothing ringan (EMA 9) pada Momentum untuk mengurangi whipsaw.
-
Entry hanya searah bias Momentum pada saat trigger terjadi di S/R.
Rule Resmi Strategi: Renko Momentum + S/R
Tujuan: mencari Entry Ideal—entry yang logis, konfluens, dan terukur.
Persiapan Chart:
-
Chart: Renko dengan brick size hasil uji (ATR-based).
-
Level: gambar S/R kunci (uji minimal 2–3 kali).
-
Indikator: Momentum(14) + opsional EMA(9) pada pane Momentum.
Setup BUY (long):
-
Konteks: tren Renko dominan naik (gelombang higher bricks).
-
Area: harga pullback ke Support (idealnya RBS atau area demand mikro).
-
Trigger: muncul brick bullish yang menutup di atas support (atau formasi micro-break di atas minor swing).
-
Momentum: berada di atas garis tengah dan/atau baru cross up garis tengah.
-
Entry: buy pada close brick trigger atau buy-stop beberapa poin di atas brick trigger.
-
Stop Loss (SL): 1–1,5 × brick di bawah level support / di bawah swing Renko terdekat.
-
Take Profit (TP):
-
TP1: jarak = SL (untuk scale out).
-
TP2: RR total minimal 1:2 diarahkan ke Resistance terdekat.
-
Sisakan runner dengan trailing 1 brick di bawah swing Renko baru.
-
Setup SELL (short):
-
Konteks: tren Renko dominan turun (lower bricks).
-
Area: harga pullback ke Resistance (idealnya SBR atau supply mikro).
-
Trigger: brick bearish menutup di bawah resistance / micro-break low.
-
Momentum: di bawah garis tengah dan/atau cross down baru.
-
Entry: sell pada close brick trigger atau sell-stop beberapa poin di bawah brick trigger.
-
SL: 1–1,5 × brick di atas level resistance / di atas swing Renko terdekat.
-
TP: sama seperti setup buy (TP1 skala keluar, TP2 RR ≥ 1:2, sisakan runner + trailing).
Filter Wajib (hindari false setup):
-
Momentum flat di garis tengah → skip.
-
S/R hanya disentuh 1 kali → kurang kuat, tunggu retest.
-
Brick bertumpuk kecil beruntun tanpa arah (konsolidasi ketat) → tunggu break & close.
Manajemen Risiko & Position Sizing
Strategi hebat tanpa risk control tetap berujung gagal. Terapkan:
-
Risiko per transaksi: 0,5–1% modal (maks 2% jika sangat yakin & volatilitas stabil).
-
Hitung lot dengan SL aktual (berbasis brick dan jarak ke swing/SR), bukan lot “kebiasaan”.
-
RR minimal 1:2 untuk menutup biaya peluang dan drawdown alami.
-
Jurnal: catat brick size, alasan S/R, kondisi Momentum, hasil TP/SL, dan emosi saat eksekusi.
Teknik exit bertahap (disarankan):
-
TP1 diambil untuk reduce risk; setelah TP1, geser SL ke BE (break-even).
-
TP2 ke level struktural (resistance/support berikutnya).
-
Runner ditahan dengan trailing berbasis Renko (contoh: tutup posisi ketika terbentuk 2 brick berlawanan).
Contoh Skenario: XAUUSD (Gold)
Konteks: Brick Renko (ATR-based) menunjukkan tren naik 3 gelombang, lalu pullback.
-
Kita tandai Support di area RBS yang sudah diuji 3 kali.
-
Momentum (14) sempat turun namun bertahan di atas garis tengah.
-
Saat pullback menyentuh Support, terbentuk brick bullish yang menutup lebih tinggi → trigger.
-
Entry buy pada close trigger.
-
SL ditempatkan 1,2 × brick di bawah Support (di bawah swing mini).
-
TP1 = jarak SL; TP2 diarahkan ke Resistance yang menahan gelombang naik sebelumnya.
-
Setelah TP1 tercapai, SL digeser ke BE; runner dibiarkan hingga Momentum melemah atau muncul 2 brick bearish berurutan.
Hasil tipikal: satu trade memberi RR 1:2–1:3, dengan peluang runner menghasilkan ekstra jika tren emas berlanjut.
Contoh Skenario: EURUSD
Konteks: Sisi harian cenderung turun; di Renko, kita lihat lower bricks dengan pullback ke Resistance SBR.
-
Momentum (14) melakukan pull up kecil, namun gagal melewati garis tengah.
-
Pada Resistance SBR, terbentuk brick bearish — sinyal gagal pullback.
-
Entry sell pada close trigger; SL 1,5 × brick di atas Resistance.
-
TP1 di support minor; TP2 ke support besar harian. Runner dikelola trailing.
Catatan: Momentum tetap di bawah garis tengah sepanjang perjalanan—konfirmasi bear trend valid.
Multi-Timeframe & Variasi Lanjutan
-
MTF S/R: ambil S/R dari Renko “lebih besar” (brick besar) agar zona institusional lebih akurat; eksekusi di Renko brick lebih kecil untuk timing.
-
Break-Pullback-Continue: tunggu break Resistance (buy) atau break Support (sell), lalu ambil entry retest dengan konfirmasi Momentum.
-
Divergence Momentum ringkas: jika Momentum mulai berdivergensi namun S/R belum tersentuh → tunda entry, tunggu area S/R + trigger Renko.
Kesalahan Umum & Cara Menghindarinya
-
Brick size tidak konsisten → hasil tidak konsisten. Gunakan ATR-based dan stick to plan.
-
Terlalu banyak level → bingung sendiri. Batasi ke level paling sering diuji.
-
Melawan Momentum karena “takut ketinggalan” → tunggu konfirmasi, jangan FOMO.
-
Tidak pakai SL → strategi ini mengandalkan SL berbasis struktur. Tanpa SL, risiko tail event menghantam akun.
-
Overtrade di konsolidasi → jika Renko chop, istirahat. Ingat: no trade is a position.
Checklist Eksekusi (Sebelum Klik Buy/Sell)
-
Brick size sudah diuji (ATR-based) & konsisten.
-
Tren Renko jelas (higher/lower bricks).
-
Level Support/Resistance valid (≥2–3 kali diuji + konfluensi).
-
Momentum berada di sisi yang benar dari garis tengah (bukan flat).
-
Trigger brick terbentuk sesuai arah (bullish untuk buy, bearish untuk sell).
-
SL dihitung berbasis struktur (1–1,5 × brick dari S/R/swing).
-
RR minimal 1:2, TP bertahap & rencana trailing siap.
-
Kalender berita tidak memuat rilis berdampak ekstrem dalam hitungan menit.
FAQ Singkat
Q: Apakah strategi ini cocok untuk scalping?
A: Bisa, dengan brick kecil. Namun, keunggulan Renko paling terasa di intraday-swing saat tren jelas.
Q: Momentum kadang telat, apa alternatifnya?
A: Coba ROC atau CCI sebagai konfirmasi. Tetap utamakan logika S/R + struktur Renko.
Q: Apakah perlu indikator tambahan?
A: Opsional. Banyak trader menambah EMA 50/200 sebagai trend filter; tapi jangan sampai merusak kesederhanaan.
Dengan bergabung di Pusat Rebate, Anda bisa dapatkan Rebate Hingga 90%:
Hubungi Admin untuk Konfirmasi Rebate – https://wa.link/6hpxin
Link Rebate:
TPFX – Daftar = https://wa.link/quktwt
XM – https://clicks.pipaffiliates.com/c?c=1082124&l=id&a=true
Kesimpulan
Strategi Renko Momentum + Support/Resistance Level menawarkan paduan ideal antara kejelasan visual, objektivitas area harga, serta konfirmasi kekuatan pergerakan. Renko menyaring noise dan menonjolkan struktur tren; S/R menyediakan area “harga murah/mahal” yang rasional; sementara Momentum bertindak sebagai filter agar kita mengeksekusi searah dorongan pasar, bukan menebak.
Kunci konsistensi:
-
Pakai brick size berbasis ATR agar adaptif terhadap volatilitas.
-
Fokus pada S/R yang sering diuji—bukan garis yang “kita inginkan”.
-
Entry hanya saat trigger brick muncul dan Momentum mengonfirmasi.
-
Terapkan risk management disiplin: risiko kecil, RR ≥ 1:2, scale out + trailing.
Dengan latihan dan jurnal yang rapi, strategi ini dapat menjadi sistem andalan untuk meraih entry ideal yang terukur dan menguntungkan pada XAUUSD maupun mayor forex lain.